Sebab, kondisi anemia juga dapat berpengaruh pada kesehatan bayi yang ada di dalam kandungan. Jadi, ketika seorang wanita akan merencanakan kehamilan, mka harus dipastikan apakah ia memiliki riwayat kesehatan seperti penyakit anemia atau tidak.
Karena pada kenyataannya, masih banyak sekali jumlah perempuan di Indonesia ini yang mengalami anemia. Dalam sebuah survey yang di lakukan oleh Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) telah menemukan bahwa sekitar 57% remaja perempuan di Indonesia yang berumur antara 10 hingga 14 serta 39,5% perempuan yang berumur 15 tahun ke atas mengalami anemia.
Dalam survey tersebut telah menunjukkan bahwa banyak perempuan di Indonesia yang rentan terserang anemia sehingga memerlukan penanganan yang ekstra. Anemia pada remaja umumnya terjadi karena kurangnya zat besi serta asam folat di dalam tubuhnya.
Seorang perempuan yang mengalami anemia nantinya akan memiliki masalah ketika melahirkan anak yang nanti akan dikandungnya.
Dan nantinya akan berakibat yang buruk, karena berpotensi untuk melahirkan bayi yang berat badannya dibawah normal yaitu kurang dari 2,5 kilogram sebagai batas minimal berat badan bayi yang sudah bisa dikatakan normal.
Bahkan, penyakit anemia yang dialaminya nanti juga dapat menyebabkan kematian baik bagi sang ibu maupun bayi yang dikandungnya dalam proses melahirkan. Anemia atau kurang darah tidak sama dengan penyakit darah rendah. Bila kita ingin mengetahui apakah kita mengalami anemia maupun tidak, kita bisa melakukan pemeriksaan hemoglobin darah atau Hb.
Namun, meskipun tanpa pemeriksaan kadar hemoglobin, kita bisa mengetahui dari tanda-tanda yang muncul, seperti dibawah ini:
- Wajah cenderung pucat.
- Mudah merasakan lelah dan capek.
- Kurang gairah atau kurang bersemangat karena kadar darahnya kurang.
- Sering merasa pusing dan mudah mengantuk.
Apalagi ketika wanita sedang mengalami masa kehamilan yang sangat membutuhkan zat besi dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya ketika wanita tersebut dalam keadaan normal. Selain itu, zat besi tersebut nantinya juga sangat diperlukan dalam proses tumbuh kembang janin yang ada di dalam kandungannya.
Umumnya, faktor yang menyebabkan seseorang utamanya wanita bisa mengalami anemia adalah karena kurangnya asupan protein hewani. Jadi, mulai sekarang biasakanlah untuk mengkonsumsi jenis makanan seperti daging, utamanya daging ikan dan ayam serta daging merah, namun jangan terlalu berlebihan.
Umumnya wanita sering merasa was-was jika tubuhnya berubah menjadi gemuk sehingga sering melakukan diet supaya tubuh tetap langsing. Namun terkadang yang terjadi adalah diet yang asal-asalan sehingga sangat beresiko bagi kesehatan dirinya sendiri. Pastikan untuk berkonsultasi pada dokter atau ahli kesehatan sebelum melakukan diet.
Diet yang salah justru dapat menyebabkan anemia. Selain itu, banyak wanita yang masih percaya akan mitos. Wanita yang dalam keadaan hamil biasanya diperingatkan agar tidak makan ikan karena nanti bayi yang dilahirkan akan berbau amis.
Jangan percaya begitu saja dengan mitos. Mengkonsumsi ikan di saat masa kehamilan akan menghindari si ibu mengalami anemia, Selain itu, juga bisa meningkatkan perkembangan serta pertumbuhan janin yang ada di dalam kandungannya, termasuk meningkatkan kecerdasan janin.
Kecuali si ibu memang tidak boleh makan ikan karena mungkin menderita alergi. Namun, masih banyak sumber zat besi lainnya selain dari ikan. Beberapa jenis sayuran juga mengandung zat besi.
Mengkonsumsi makanan sehat yang alami seperti buah dan sayuran serta jenis kacang-kacangan juga dapat membantu untuk menambah zat besi dan folat dalam tubuh kita agar terhindar dari anemia. Dan akan semakin bagus lagi jika anda tambah dengan berolahraga dan minum suplemen untuk menunjang kesehatan tubuh anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar