Rabu, 26 Februari 2014

Zat Makanan Serta Makanan Untuk Mencegah Hipertensi


pisang kaya akan potasiumBerbeda dengan cara kerja natrium, kalium atau potasium merupakan ion di dalam cairan sel. Cara kerja kalium merupakan kebalikan dari natrium. Mengkonsumsi kalium dalam jumlah banyak akan meningkatkan konsentrasinya pada cairan di dalam sel sehingga cenderung menarik cairan dari bagian luar sel serta menurunkan tekanan darah.

Dengan demikian, konsumsi natrium perlu diimbangi dengan kalium. Sumber kalium yang baik adalah buah-buahan seperti pisang, jeruk dan lain sebagainya. Secara alami, banyak bahan pangan yang memiliki kandungan kalium dengan rasio yang lebih tinggi dibandingkan dengan natrium.

Rasio tersebut kemudian menjadi terbalik akibat proses pengolahan yang banyak menambahkan garam ke dalamnya.

Sebagai contoh; rasio kalium terhadap natrium pada tomat segar adalah 100:1, perbandingan tersebut akan berubah menjadi 10:6 pada tomat kalengan, sedangkan pada saus tomat menjadi sebaliknya, kadae natrium menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan kadar kaliumnya.

Dari data tersebut tampak bahwa proses pengolahan menyebabkan kadar natrium di dalam bahan makanan awetan bertambah sehingga cenderung menaikkan tekanan darah penyebab hipertensi.

Seledri sudah lama sekali dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan obat tradisional yang dapat menurunkan hipertensi. Tanaman ini terbukti memiliki pengaruh yang baik terhadap tekanan darah

Selain seledri, tanaman kumis kucing terbukti memiliki efek pengaruh terhadap tekanan darah serta serangan jantung. Tanaman tersebut merupakan tanaman yang dipercaya dapat membantu pembuangan racun dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala dehidrasi serta dapat memperlancar fungsi ginjal.

Makanan dan Hipertensi

Pada umumnya penyakit ini akan lebih sering anda jumpai pada seseorang yang pola makannya tidak teratur dengan menu yang rendah buah maupun sayur. Selama ini, ada anggapan bahwa penyakit hipertensi identik dengan penyakit yang biasa menyerang masyarakat perkotaan, orang yang bertubuh gemuk atau orang kaya.

Anggapan seperti itu mungkin dikaitkan dengan pola hidup masyarakat kota, orang yang bertubuh gemuk atau orang kaya yang identik dengan gemar mengkonsumsi daging atau makanan berlemak yang lainnya. Sebenarnya mudah bagi anda untuk mendeteksi gejala awal hipertensi sehingga dapat diatasi sebelum terlambat.

Sedangkan untuk anda pada pengidap hipertensi, langkah-langkah untuk mengatasi penyakit ini dapat dilakukan dengan pengobatan dan perawatan, mulai dari metode terapi hingga pengobatan secara klinis. Tindakan pencegahan dapat dilakukan oleh mereka, baik yang belum maupun yang pernah menderita hipertensi agar tidak terserang hipertensi kembali. Untuk perawatan dapat dilakukan oleh penderita hipertensi agar tidak semakin parah kondisi penyakitnya.

Makanan yang anda konsumsi memiliki peranan yang besar terhadap tekanan darah. Terdapat beberapa kriteria makanan, yaitu makanan yang harus dihindari dan makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai beberapa kategori makanan yang dianjurkan bagi penderita hipertensi.

Makanan Tinggi Serat

makanan yang kaya akan seratMakanan yang banyak mengandung serat sangat penting  untuk keseimbangan kadar kolesterol. Serat terdapat dalam tumbuhan, terutama pada sayur, buah, padi-padian, kacang-kacangan, serta biji-bijian.

Selain dapat menrunkan kadar kolesterol karena bermanfaat untuk mengangkut asam empedu, serat juga dapat mengatur kadar gula darah serta menurunkan tekanan darah.

Serat yang terkandung dalam sayur dan buah-buahan dapat mempertahankan tekanan darah yang normal. Bagi mereka yang memiliki kelebihan berat badan dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dengan kandungan serat yang tinggi agar berat badan kembali normal karena ada kecenderungan kenaikan berat badan akan meningkatkan tekanan darah.

Selain itu, asupan serat yang cukup dapat menetralisir kenaikan kadar lemak darah seperi kolesterol, trigliserida, LDL dan HDL. Yang termasuk makanan serat tinggi adalah serealia, kacang-kacangan, labu, jagung, apel dan sayuran.

Sayuran banyak mengandung vitamin dan serat. Sayur yang dapat digunakan untuk mencegah hipertensi adalah seledri, bawang dan beberapa sayuran hijau. Bawang putih mampu menurunkan hipertensi serta menurunkan kolesterol. Seledri mengandung kalium yang cukup tinggi yang berfungsi untuk membantu menurunkan tekanan darah. Bawang dikenal sebagai obat kuno penurun tekanan darah yang cukup efektif.

Cara kerjanya adalah dengan merelaksasikan otot-otot pembuluh darah menjadi lebih longgar. Substansi yang terkandung dalam bawang disebut adenosin, yang dapat membantu relaksasi otot-otot dalam tubuh.

Buah-buahan juga sangat baik untuk melawan penyakit hipertensi. Dengan mengkonsumsi buah dan sayur segar secara teratur dapat menurunkan resiko tingginya tekanan darah anda. Selain dapat menurunkan tekanan darah, mengkonsumsi buah dan sayuran segar secara teratur juga dapat mencegah penyakit lain akibat radikal bebas.

Buah dan sayuran mengandung zat kimia tanaman yang penting, seperti flavonoids, sterol serta phenol. Flavonoids yang terdapat dalam buah anggur dan apel dapat mengurangi bahaya kolesterol dan mencegah penggumpalan darah dalam tubuh.

Buah jenis berry mengandung antioksidan, buah yang berwarna gelap juga banyak mengandung serat. Selain itu, buah yang sering dikonsumsi untuk mengatasi hipertensi adalah buah pisang. Secara umum kandungan gizi yang terkandung dalam buah pisang yang matang dianggap cukup baik untuk mengatasi hipertensi.

Karbohidrat Komplek

red-riceKarbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang serta gandum lebih aman untuk dikonsumsi dibandingkan dengan karbohidrat sederhana karena karbohidrat kompleks memiliki proses metabolisme yang panjang dalam tubuh.

Karbohidrat sederhana seperti gula, memiliki jalur metabolisme yang pendek sehingga lebih mudah meningkatkan kadar gula darah. Hal tersebut akan berimbas pada hipertensi akibat perubahan kekentalan darah.

Vitamin dan Mineral

Vitamin dan mineral juga sangat penting untuk menyeimbangkan proses-proses fisiologi di dalam tubuh anda, termasuk menyeimbangkan tekanan darah.

Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang yang kekurangan vitamin C. beberapa contoh sumber vitamin C adalah daun singkong, mangga, jeruk, brokoli, sawi serta jambu biji. Makanan yang mengandung mineral seperti kalium yang tinggi merupakan salah satu obat bagi penderita hipertensi.

Di dalam tubuh, kalium berfungsi untuk memelihara keseimbangan garam atau natrium dan cairan serta membantu mengontrol tekanan darah yang normal.

Makanan yang mengandung kalium, antara lain kedelai, kacang hijau, seledri, kacang tanah, bayam, serta pisang. Asupan kalium yang memadai dapat mencegah naiknya tekanan darah sebagai efek dari tingginya kandungan natrium dalam tubuh.

Bertambahnya usia menyebabkan penurunan kemampuan tubuh dalam menyerap kalsium. Dengan pertimbangan tersebut, para lansia terkadang membutuhkan suplemen untuk mencukupi kebutuhan kalsiumnya. Bahan makanan yang mengandung kalsium diantaranya, adalah belut, teri, rebon, susu serta bayam merah.

Antioksidan 

Teh terkenal sebagai antioksidan yang efektif. Selain itu, teh juga dapat mengurangi resiko hipertensi maupun stroke. Mengkonsumsi teh secara teratur dan seimbang dapat menjaga pola hidup sehat. Semua antioksidan memiliki pengaruh yang sangat baik bagi kesehatan manusia, namun ada beberapa bahan yang selain mengandung antioksidan juga mengandung zat-zat lain yang dapat merugikan tubuh kita.

Sumber Lemak Tak Jenuh dan Omega 3

Minyak zaitun dapat digunakan sebagai pelengkap diet sehari-hari. Minya zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal yang cukup banyak yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Bahan makanan yang mengandung asam lemak omega 3 antara lain berbagai jenis ikan laut seperti teri, sarden, tengiri dan tembang serta minyak ikan.

Makanan yang Perlu Dihindari

Pengidap hipertensi harus jeli untuk menghindari makanan-makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah secara tepat. Beberapa makanan yang berpotensi besar menaikkan tekanan darah anda dan harus dibatasi , antara lain:
  • Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi, misalnya jeroan, otak, minyak kelapa, santan dan gajih.
  • Makanan yang diolah menggunakan garam natrium, seperti biskuit, cracker, keripik dan makanan kering yang asin.
  • Makanan awetan, seperti sarden, sosis, kornet; atau minuman kaleng (soft drink). Makanan dan minuman kemasan kaleng atau awetan pada umumnya mengandung pengawet yang berdampak buruk bagi kesehatan.
  • Makanan yang diawetkan seperti asinan, ikan isan, telur asin, selai kacang dan pindang.
  • Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonaise, serta sumber protein hewani yang mengandung banyak kolesterol, seperti daging merah (baik sapi maupun kambing), kuning telur dan kulit ayam.
  • Penyedap makanan terutama yang berbahan mosodium glutamate (MSG) serta minuman beralkohol.
  • Kafein yang terkandung di dalam kopi memiliki potensi terhadap terjadinya peningkatan tekanan darah, terutama dalam keadaan stres.
Mengingat dampak yang ditimbulkannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang maka penyakit hipertensi membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Angka kematian yang disebabkan oleh penyakit hipertensi di Indonesia cukup tinggi sehingga harus mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar