Kamis, 27 Februari 2014

Berbagai Akibat Dari Penyakit Jantung

jantungMungkin anda pernah mendengar tentang berbagai akibat dari gangguan kardiovaskular.

Banyak data yang menunjukkan angka kematian akibat dari penyakit jantung dan pembluh darah atau kardiovaskular cukup tinggi sekali.

Dalam faktanya, kardiovaskular saat ini telah menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia. Serangan jantung serta angina merupakan gangguan kardiovaskular yang harus diwaspadai.

Serangan jantung terjadi apabila arteri koroner tersumbat oleh gumpalan darah. Aliran darah yang dibawa arteri koroner ke jantung ini terhambat sehingga dapat mengakibatkan kerusakan sistem saraf atau otot yang terkena dampak penyumbatan.


Serangan jantung biasa terjadi ketika ada penyumbatan pada arteri koroner menyebabkan terbatasnya maupun terputusnya aliran darah ke suatu bagian dari organ jantung.

jantung koroner
Jika terputusnya atau berkurangnya aliran darah tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit saja, maka jaringan jantung akan mati.

Kemampuan memompa jantung setelah mengalami serangan jantung, secara langsung berhubungan dengan luas dan lokasi kerusakan jaringan atau infark pada jantung.

Jika lebih dari separuh jaringan jantung yang mengalami kerusakan, biasanya jantung tidak dapat berfungsi sehingga akan menyebabkan kematian. 

Bahkan walaupun kerusakan pada jantung tidak meluas, jantung tidak mampu lagi untuk memompa darah dengan baik sehingga terjadi gagal jantung atau shock yang artinya jantung berhenti berdetak serta menyebabkan kematian mendadak.

Beberapa akibat dari penyakit jantung adalah:
  • Pembesaran Pada Jantung
Jantung yang mengalami kerusakan dapat mengalami pembesaran dan sebagian merupakan usaha jantung untuk mengompensasi kemampuan memompanya yang menurun karena jantung akan menjadi lebih besar serta berdenyut lebih kuat. Jantung yang membesar juga merupakan indikasi atau tanda dari adanya kerusakan pada otot jantung. Pembesaran jantung setelah suatu serangan jantung akan memberikan akibat yang lebih buruk pada kesehatan.
  • Robekan Pada Jantung
robekan pada jantungOtot jantung yang mengalami kerusakan akan menjadi lemah sehingga kadang timbul robekan karena adanya tekanan dari aksi pompa jantung.

Dua bagian jantung yang sering mengalami robekan selama atau setelah suatu serangan jantung adalah dinding otot  jantung  dan otot yang mengendalikan pembukaan dan penutupan salah satu katup jantung atau katup mitralis.

Jika otot tersebut mengalami perobekan maka katup tidak dapat berfungsi sehingga secara tiba-tiba terjadi gagal jantung yang berat.

Otot jantung pada dinding yang membatasi kedua ventrikel atau septum atau otot pada dinding luar jantung juga bisa mengalami robekan. Robekan septum kadang dapat diperbaiki melalui pembedahan, tetapi robekan pada dinding luar hampir selalu menyebabkan kematian.

Otot jantung yang mengalami kerusakan karena serangan jantung tidak mampu berkontraksi dengan baik meskipun tidak mengalami robekan. Otot yang rusak ini digantikan oleh jaringan parut fibrosa yang kaku serta tidak dapat berkontraksi. Terkadang bagian tersebut akan menggembung ketika seharusnya berkontraksi.
  • Perubahan Pada Detak Jantung
Otot yang rusak dapat membentuk tonjolan kecil pada dinding jantung atau aneurisma. Adanya aneurisma dapat diketahui dari gambaran EKG yang tidak normal dan untuk memperkuat dugaan ini bisa dilakukan ekokardiogram. Aneurisma atau tonjolan kecil pada dinding jantung tidak akan mengalami robekan, bisa menyebabkan irama jantung menjadi tidak teratur serta dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan dalam memompa darah pada jantung. Darah yang melaui aneurisma akan mengalir lebih lambat sehingga akan terbentuk bekuan darah di dalam ruang-ruang jantung.
  • Dapat Menyebabkan Stroke
stroke1Pada sebagian orang yang pernah mengalami serangan jantung, terbentuk bekuan darah di dalam jantungnya.

Pada sekitar 5% penderita penyakit seperti ini, bekuan darah bisa pecah, mengalir di dalam arteri  yang akhirnya terdangkut di pembuluh darah yang lebih kecil di seluruh tubuh sehingga bisa menyebabkan tersumbatnya aliran darah ke sejumlah bagian dari otak dan menyebabkan stroke atau mungkin juga menyumbat aliran darah ke organ tubuh yang lain

 Untuk menemukan adanya bekuan darah di dalam jantung atau untuk mengetahui faktor predisposisi yang dimiliki oleh penderita dapat dilakukan dengan cara menjalani ekokardiogram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar